Sumber : Merdeka.com (http://www.merdeka.com/jakarta/buruh-dki-protes-biaya-rekreasi-rp-1900-tuntut-ump-rp-3-juta.html)
Tanggal Berita : 7 November 2014
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta telah menetapkan angka kebutuhan hidup layak (KHL) DKI Jakarta 2014
sebesar Rp 2.538.176,31. Penetapan KHL itu tetap ditolak buruh. Sebab ada
beberapa item yang tidak masuk dalam KHL 2014.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) M Rusdi mengatakan, tidak sepakat dengan KHL 2014. Salah satu item yang
tidak disepakati adalah biaya rekreasi. Pasalnya, biaya untuk bersenang-senang
hany Rp 1.900 per bulan.
"Biaya rekreasi hanya Rp 1.900 per bulan
kita dapat apa. Kita ajukan Rp 25.000 per bulan. Jauh dong. Rekreasi itu kan
ada tiketmasuknya, konsumsinya, transportasinya," katanya saat dihubungi,
Jumat (7/11).
Dia menambahkan, dalam waktu dekat perwakilan
buruh ingin kembali menemui Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok). Pertemuan itu untuk menyampaikan ada angka yang tidak
rasional pada penetapan KHL itu.
"Kami akan sampaikan ke Pak Ahok ini ada
angka yang enggak rasional akan membuat kebijakan Pak Ahok ditertawakan banyak
orang. Masa rekreasi di DKI Rp 1.900 buat naik angot saja Rp 3000. Kami tuntut
ada panduan survei KHL dan angka rasional," jelasRusdi.
Rusdi berharap, beberapa item KHL lainnya seperti
kopi, teh, dan pendidikan juga dapat diperbaiki angkanya. Sehingga paling tidak
KHL menjadi Rp 2,65 juta. "Kami berharap rekreasi dibenerin, pendidikan,
kopi dibenerin paling tidak KHL bisa Rp 2,65 lah, paling tidak Rp 3 juta kurang
dikit (UMP). Nggak apa-apa," tutupnya
Analisis Kasus :
Kasus ini mengulas mengenai aksi protes yang
dilakukan parah buruh di DKI Jakarta. Aksi tersebut dilakukan karena mereka menolak
mengenai angka kebutuhan yang telah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta sebesar
Rp.2.538.176,31. Penetapan KHL itu ditolak karena ada beberapa item yang tidak
masuk dalam KHL 2014
Berdasarkan kasus tersebut menunjukkan bahwa para
pekerja tersebut (buruh) mengalami stres dan merasa ketidakpuasan mereka
bekerja sehingga mengekspresikannya dalam bentuk demonstrasi seperti itu. Stres
itu sendiri merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental, fisik, emosional dan spiritual manusia. Stres juga dapat diartikan
sebagai suatu prsepsi terhadap situasi atau kondisi fisik lingkungan sekitar.
Penyebab dilakukannya tindakan anarkis tersebut
berdampak psikologis, yakni berdasarkan salah satu teori dasar motivasi
hierarki kebutuhan oleh Abraham Masslow yakni yang merupakan teori motivasi
yang terdiri dari 5 macam kebutuhan diantaranya fisiologis, keamanan, sosial,
penghargaan dan aktualisasi diri. (Masslow, 1993). Akibat pemutusan hubungan
kerja tersebut, para pekerja tidak dapat memenuhi 5 kebutuhan dasar tersebut,
salah satunya kebutuhan fisiologi yakni berupa kebutuhan pangan, sandang dan
papan. Dengan diberhentikannya mereka, membuat para pekerja tidak dapat
memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Selain itu, juga
kebutuhan akan penghargaan juga tidak dapat terpenuhi, karena pekerjaan yang
mereka lakukan tidak dihargai dengan diberhentikannya mereka secara sepihak.
Kasus ini juga dapat dikaitkan berdasarkan teori Herzberg, yang merupakan teori
dua faktor yakni para pekerja dalam melakukan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua
faktor utama diantaranya adalah faktor pemeliharaan dan faktor motivasi. Kasus
ini lebih condong ke dalam faktor motivasi, karena para buruh tersebut tidak
lagi mendapatkan kebijakan yang baik dari perusahaan.
Solusi untuk menaggulangi permasalah ini adalah
dengan mendengarkan aspirasi dari para pekerja (buruh) mengenai kepuasan kerja
mereka. Memperjuangkan hak mereka dan bagi para pejabat agar tidak mementingan
kepentingan sendiri, utamakan kepentingan bersama agar segala sesuatunya
berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak ada
pihak yang merasa dirugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar