PSIKOANALISIS
Psikoanalisis adalah suatu sistem dalam psikologi
yang berasal dari penemuan-penemuan Freud dan menjadi dasar dalam teori
psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik.
Psikonalisis memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan
yang menimbulkan konflik. Dorongan-dorongan ini sebagian di sadari dan sebagian
lagi tidak disadari. Sebagaimana yang diketahui bahwa teori-teori yang dikemukakan
oleh Freud banyak dilandasi oleh hal-hal yang biologis. Arlow (1989) mengatakan
bahwa psikoanalisis adalah sistem dalam psikologi yang lengkap dan luas,
meliputi pengalaman-pengalaman dunia dalam dan dunia luar. Dasar biologis dan
peranan sosial seseorang yang kesemuanya berfungsi dalam kehiduan pribadi
maupun kelompok.
Dalam melakukan terapi Psikoanalisis ada beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu :
- Teknik Asosiasi Bebas.
- Teknik Analisis Mimpi
- Teknik Transferensi
- Teknik Resistensi
KASUS :
Saya
memiliki teman dekat dimana dari kecil dia adalah anak yang penakut akan
hal-hal gaib. Sehingga, semasa kecil dia selalu takut untuk menonton film
seram. Ditambah lagi mendengar cerita seram dari orang-orang terdekatnya. Namun
hal itu tetap dia lakukan. Sampai-sampai dia pernah terbawa mimpi akibat
menonton film seram yang menyebabkan dia ngompol karena rasa takut yang dia
rasakan. Disamping itu, dia juga termasuk anak yang sangat aktif dalam
melakukan suatu aktivitas. Setiap pulang sekolah dia bermain bersama
teman-teman. Namun, hal itu membuat ayahnya marah. Karena setiap pulang sekolah
dia suka bermain, yang seharusnya tidur siang. Sehingga keniginan untuk bermain
sering tertunda. Jika ayahnya tidak dirumah dia suka bermain. Begitu pula sebaliknya,
jika beliau ada dirumah pastinya dia tidak boleh keluar dan disuruh tidur
siang. Itu adalah kasus yang teman saya alami dari umur 6- 10 tahun. Sehingga,
pada tahun-tahun tersebut perkembangan kepribadian teman saya mengalami
gangguan yang menyebabkan dirinya berperilaku sama pada tahun sebelumnya
(terjadi regresi).
PEMBAHASAN :
Kasus
yang teman saya alami adalah mengompol sewaktu berusia 6-10 tahun akibat rasa
takut akan hal-hal gaib dan tertundanya melakukan aktivitas yang aktif seperti
bermain hingga terbawa mimpi. Kasus tersebut saya hubungkan dengan teori
psikanalisis oleh Sigmund Freud khususnya mengenai analisis mimpi. Freuds
bekerja sangat dipengaruhi orang-orang ahli analisis mimpi. Bukunya The
Interpretation of Dream (Die Traumdeutung) pertama kali diterbitkan tahun 1899.
Di sini, ia menjelaskan bahwa mimpi sering dikaitkan dengan
keinginan-pemenuhan.
Dia
menjelaskan bahwa analisis mimpi perlu dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi
pada pemimpi dalam kehidupan nyata. Terutama untuk peristiwa yang terjadi pada
hari sebelumnya. Sebagian besar mencerminkan interpretasi mimpinya ketakutan,
keinginan dan emosi yang ada dalam pikiran bawah sadar kita. Bahkan mimpi
negatif dapat ditafsirkan sebagai peristiwa yang pemimpi berharap tidak akan
terjadi. Hal ini terjadi pada teman saya, karena setiap menonton dan mendengar
hal-hal yang gaib membuat dirinya ketakutan hingga terbawa ke dalam mimpi dan
mengompol yang tidak dia harap akan terjadi.
Definisi
Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur.
Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari
keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika
Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar
dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan
tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.
Pada
dasarnya hakikat mimpi bagi psikoanalisis hanyalah sebentuk pemenuhan keinginan
terlarang semata. Dikatakan oleh Freud (dalam Calvin S.Hal & Gardner
Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang secara tak sadar berusaha
memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran
tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit bagi kita untuk
mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dan yang sejenisnya
kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah dalam
keinginan itu dalam bentuk mimpi. (tertundanya pemenuhan keinginan teman saya
untuk bermain bersama teman-teman).
Analisis
Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam
bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan,
ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang
sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan
untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa
hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan
oleh seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil
diungkap, maka untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk
diselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar